KHĀ Blog

Di Kunci Hidup, kami berdedikasi untuk membantu kamu membuka potensi penuh dari pikiran, tubuh, dan jiwa. Melalui ajaran transformatif kami, kami membimbing kamu untuk terhubung lebih dalam dengan diri sendiri, melepaskan keyakinan yang membatasi, dan merangkul kehidupan yang penuh kelimpahan dan tujuan. Setiap artikel di blog ini dirancang untuk menginspirasi, mendidik, dan memberdayakan perjalananmu menuju penemuan diri dan pertumbuhan pribadi.

Tarian Cahaya dan Bayangan

Jun 24, 2023

Why Does Evil Exist? 

Dalam permadani keberadaan yang rumit, konsep kejahatan/evil memiliki tempat yang mendalam. Bayangan itulah yang muncul ketika cahaya pancaran ketuhanan menyentuh kanvas ciptaan. Kejahatan atau evil, pada intinya, berfungsi sebagai latar belakang kontras yang memungkinkan permainan kehidupan terungkap. Di tengah bayang-bayang gelap kejahatan, kita dapat melihat pancaran kebajikan Tuhan yang murni dan bercahaya serta bersinar terang.

Penting untuk dipahami bahwa manusia tidak menciptakan godaan fisik, bakteri penyebab kematian, atau bencana alam. Kejahatan telah ada sejak awal, menawarkan penipuan kepada umat manusia dan mempengaruhi kehendak bebas atau free will mereka. Terlalu mudah bagi kebanyakan orang untuk menyerah pada godaan materi, merana secara spiritual, dan terlibat dalam tindakan yang merugikan diri mereka sendiri.

Baik dan jahat saling terkait secara inheren, bertindak sebagai kekuatan yang saling melengkapi di alam duniawi ini. Setiap ciptaan harus menanggung jejak ketidaksempurnaan, karena tanpa itu, bagaimana mungkin Tuhan, merupakan lambang kesempurnaan dan mewujudkan kesadaran-Nya ke dalam bentuk ciptaan yang dapat dibedakan? Adanya bayangan kontras memungkinkan gambar cahaya muncul. Tanpa kejahatan, manusia tidak akan memahami kebalikannya, yaitu kebaikan. Sama seperti malam menyoroti kecemerlangan siang dan kesedihan mengajarkan kita untuk menghargai kegembiraan, kejahatanpun memenuhi tujuannya. Namun, celaka menimpa mereka yang terpikat oleh khayalan dan memilih untuk berperan sebagai penjahat. Mereka akan menanggung konsekuensi karma dari tindakan mereka, sementara sang pahlawan menerima pahala kebajikan ilahi. Memahami kebenaran abadi ini, kita harus menjauhi kejahatan dan berusaha untuk menjadi baik, pada akhirnya melampaui kedua alam tersebut dan naik ke keadaan agung Tuhan melampaui alam kebaikan dan kejahatan.

Bayangkan kita berada di bioskop, menatap melalui sorot cahaya ke layar bioskop. Penjahat dan pahlawan muncul sebagai gambar belaka. Hanya ketika seseorang dipersatukan dengan Tuhan, perbedaan antara yang baik dan yang jahat menghilang sepenuhnya. Mereka yang hadir nonton, terpikat oleh film yang mengasyikkan, dengan jelas merasakan perbedaan antara penjahat dan pahlawan. Namun, penonton yang cerdas mengakui bahwa peran penjahat dibuat untuk mengangkat kemuliaan pahlawan dengan menghadirkan kontras antara yang baik dan yang jahat. Setelah film selesai, penonton bergerak melampaui keterikatan emosional dengan karakter. Ketertarikan sementara pada gambar itu menghilang, dan menjadi jelas bahwa penjahat dan pahlawan tidak memiliki arti intrinsik. Mereka hanyalah gambar berbeda yang diproyeksikan dari pancaran, tanpa hubungan nyata dengan pemirsa.

Setelah mempelajari pelajaran mengagumi pahlawan daripada penjahat, seseorang menyadari bahwa kebaikan dan kejahatan adalah ciptaan dari sinar ilahi yang sama. Mereka adalah bayangan tanpa perbedaan yang melekat. Oleh karena itu, ketika merenungkan kebaikan dan kejahatan, seseorang harus bercita-cita untuk melampaui keduanya, menyadari bahwa dosa dan kebajikan tidak dapat menyentuh jiwa yang tidak berubah, esensi yang dibuat menurut gambar Tuhan.

Di India, ada sebuah ayat yang dikutip secara luas dari Bhagavad Gita menjelaskan asal usul kejahatan. Dikatakan, "Kebijaksanaan ditutupi oleh ketidaktahuan; itulah sebabnya orang tertipu."

Getaran kejahatan yang ditinggalkan umat manusia di ether mengganggu keseimbangan harmonis Bumi. Ketika dunia menjadi sangat terbebani dengan penyakit dan kejahatan seperti apa yang sedang terjadi saat ini buat yang bisa melihat dan observasi pasti tahu, nah gangguan dieter ini bermanifestasi sebagai gempa bumi, banjir, dan bencana alam lainnya seperti yang dibahas dalam berbagai kitab suci. Jadi ini merupakan proses natural bumi untuk kembali ke keseimbbangan dan harmonis.

Eksistensi tanpa tantangan bukan tidak mungkin, tetapi dicadangkan atau dipersiapkan untuk waktu dan alam yang berbeda, alam di mana jiwa telah lulus dari pelajaran kehidupan duniawi. Bagi individu biasa dalam tahap evolusi mereka saat ini, kehidupan tanpa kesulitan akan memiliki nilai yang kecil atau tidak menguntungkan. Pertumbuhan tidak dapat berkembang, sifat yang tidak fleksibel tidak dapat berubah menjadi kesadaran yang saleh, dan dorongan yang kuat untuk mencari dan mengetahui Pencipta seseorang akan tetap tidak aktif alias manusia hanya akan tetap dormant dan tetap berada di zona nyaman mereka.

#kejahatan, #kebaikan, #cahaya, #bayangan