Setiap orang yang kita jumpai dalam perjalanan kita dapat dilihat sebagai "master" yang darinya kita dapat belajar pelajaran berharga. Namun, "master" paling dalam dan berpengaruh yang bisa kita miliki adalah diri kita sendiri.

Ketika kita menempatkan terlalu banyak kekuasaan di tangan orang lain, kita berisiko kehilangan kekuatan dan arah kita sendiri. Penting untuk memilih keyakinan kita dengan hati-hati dan tidak mengikuti orang lain secara membabi buta, bahkan jika mereka dianggap sebagai "master" atau memiliki pengaruh besar atas kita. Kekuatan sejati kita ada di dalam diri kita, dan sangat penting untuk mempercayai diri kita sendiri dan bimbingan batin kita sendiri.

Sepanjang sejarah, perang dan bencana telah terjadi karena orang tanpa ragu percaya pada orang lain, bukan karena individu itu benar-benar kuat, tetapi karena mereka diberi kekuatan dan diikuti secara membabi buta. Kebenaran tertinggi ada di dalam diri kita, menunggu untuk ditemukan dan dikenali. Sementara orang lain, termasuk "master" dan buku, dapat memberikan alat dan bimbingan, kebenaran ilahi hanya ada di dalam diri kita.

Bahkan jika seseorang atau sesuatu telah membantu kita di masa lalu, itu tidak berarti kita harus mengikuti mereka selamanya. Jika suatu saat kita merasa bahwa ajaran atau pengaruh mereka menjauhkan kita dari cinta diri dan cinta untuk orang lain, penting untuk mempercayai intuisi kita sendiri dan membuat pilihan yang sejalan dengan keaslian kita.

Kita memiliki kekuatan yang sama dengan orang lain. Rangkullah kesadaran ini. Meskipun kita akan selamanya menghormati dan menghargai "guru" yang telah menyentuh hidup kita dan meninggalkan ajaran mereka di dalam hati kita, momen terindah datang ketika kita menemukan kebenaran kita sendiri. Kita dapat mengumpulkan kepingan-kepingan kebijaksanaan dari orang lain, tetapi teka-teki hidup kita hanya akan lengkap jika kita menyumbangkan kepingan-kepingan unik kita.

Ingat, setiap master pernah menjadi pemula.