KHĀ Blog

Di Kunci Hidup, kami berdedikasi untuk membantu kamu membuka potensi penuh dari pikiran, tubuh, dan jiwa. Melalui ajaran transformatif kami, kami membimbing kamu untuk terhubung lebih dalam dengan diri sendiri, melepaskan keyakinan yang membatasi, dan merangkul kehidupan yang penuh kelimpahan dan tujuan. Setiap artikel di blog ini dirancang untuk menginspirasi, mendidik, dan memberdayakan perjalananmu menuju penemuan diri dan pertumbuhan pribadi.

Pengaruh Solar Flares Pada Kelenjar Pineal

spiritual Jul 28, 2023

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di New Scientist pada tahun 1998, ada hubungan langsung antara badai matahari dari Matahari dan pengaruhnya terhadap biologi manusia. Koneksi ini difasilitasi melalui medan magnet, yang tidak hanya mempengaruhi cuaca Bumi tetapi juga mengelilingi hewan dan manusia, seperti mengelilingi planet ini.

Institut Masalah Ekologi Industri Utara di Rusia melakukan penelitian dari tahun 1948 hingga 1997, yang mengungkap tiga puncak musiman aktivitas geomagnetik setiap tahun (Maret hingga Mei, Juli, dan Oktober). Menariknya, puncak ini berkorelasi dengan meningkatnya kecemasan, depresi, gangguan bipolar, dan bunuh diri di kota Kirovsk.

Aktivitas elektromagnetik yang dipancarkan oleh Matahari tidak hanya memengaruhi perangkat elektronik kita, tetapi juga medan elektromagnetik kita sendiri. Akibatnya, kita dapat mengalami perubahan fisik, mental, dan emosional. Beberapa individu mungkin merasa mengantuk, sementara yang lain menjadi sangat berenergi. Efek psikologis umum dari coronal mass ejections (CMEs) termasuk sakit kepala, jantung berdebar, perubahan suasana hati, dan perasaan tidak sehat secara umum.

Selama badai matahari, aktivitas elektromagnetik juga memengaruhi kelenjar pineal di otak kita. Ini dapat menyebabkan produksi melatonin berlebih, hormon yang menyebabkan kantuk. Namun, perlu dicatat bahwa beberapa individu mungkin mengalami efek sebaliknya, terutama mereka yang lebih sadar akan pengaruh tersebut.

Kelenjar pineal, juga disebut mata ketiga, dikaitkan dengan konsep mistik dan esoteris. Itu terhubung ke chakra ajna (alis) dalam tradisi spiritual tertentu, seperti Hindu. Gagasan mata ketiga telah diadopsi oleh para mistikus dan spiritualis Kristen, serta pengikut agama lain. Itu melambangkan alam batin, kesadaran yang lebih tinggi, pencerahan, dan kemampuan untuk melihat penglihatan, terlibat dalam kewaskitaan, mengalami prekognisi, dan memiliki pengalaman di luar tubuh. Mereka yang telah mengembangkan kemampuan untuk memanfaatkan mata ketiga mereka sering disebut sebagai pelihat.

Sayangnya, banyak orang memiliki kelenjar pineal yang sangat terkalsifikasi, menyebabkan dormansi. Faktor-faktor seperti fluorida yang ditemukan dalam air ledeng, pasta gigi, dan makanan olahan berkontribusi terhadap pengapuran kelenjar pineal. Jadi kalau pinealgland kita terkalsifikasi kita akan mengalami sakit kepala dan kantuk mungkin mirip dengan efek badai matahari, terutama disaat-sat bbbadai matahari.

Penting untuk dicatat bahwa konsep dan pengamatan ini didasarkan pada perspektif esoteris dan interpretasi alternatif. Meskipun mereka dapat memberikan wawasan dan jalan potensial untuk eksplorasi, konsensus ilmiah mungkin tidak sepenuhnya mendukung atau memvalidasi klaim ini.